Juli 18, 2025

Berita Terkini

Sinergi Tiga Kampus, Sekda Halut Resmikan KKN Kolaboratif di Lima Desa Halmahera Utara, 30 Juni 2025 — Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Erasmus J. Papilaya, secara resmi menyambut kedatangan mahasiswa peserta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dari Universitas Khairun (Unkhair), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Halmahera (Uniera). Penyambutan berlangsung di ruang kerja Sekda dan menandai dimulainya program pengabdian lintas perguruan tinggi di lima desa di wilayah Halut. “Ini adalah bentuk nyata sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah untuk mempercepat kemajuan desa. Kehadiran pendamping dari Unkhair menegaskan komitmen kampus dalam mendukung mahasiswa di lapangan,” ujar Erasmus dalam sambutannya. Program ini melibatkan total 18 mahasiswa dan satu dosen pembimbing dari Unkhair, bersama perwakilan mahasiswa UGM dan Uniera. Mereka akan ditugaskan di lima desa: Gamhoku, Pale, MKCM, Tanjung Niara, dan Pulau Kumo. Pendampingan langsung juga dilakukan oleh Bahdir Kadir, Ahli Madya dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unkhair. Ia menegaskan pentingnya peran pendamping tidak hanya sebagai pengawas administratif, tetapi juga sebagai penghubung komunikasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa. “Kami ingin memastikan bahwa program ini benar-benar menjawab kebutuhan warga dan sesuai dengan arah pembangunan desa,” jelas Bahdir. Sementara itu, Ketua Pusat Pengembangan KKN dan Pengabdian Masyarakat (P2KM) Unkhair, Kadri Daud, menambahkan bahwa salah satu misi utama pengabdian adalah mendorong digitalisasi desa. Hal ini dilakukan dengan membangun sistem informasi berbasis website untuk meningkatkan layanan publik dan promosi potensi lokal. “Kami mengusung pendekatan partisipatif. Teknologi yang dihadirkan harus relevan dengan kondisi dan kebutuhan desa,” kata Kadri. Program pengabdian ini akan berlangsung selama enam minggu dan ditutup dengan penyusunan laporan akhir serta rekomendasi strategis bagi keberlanjutan pembangunan desa. Ketua kelompok mahasiswa, Muhammad Adit R. Biga, menuturkan bahwa digitalisasi akan diwujudkan melalui pembuatan situs web desa, yang bertujuan membuka akses informasi, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan memperkuat sektor pariwisata. “Desa harus menjadi subjek pembangunan, bukan sekadar objek program,” tegas Adit. Selain fokus pada digitalisasi, mahasiswa juga menggarap isu-isu strategis lainnya seperti pertanian berkelanjutan, kesehatan masyarakat, pelestarian seni budaya, perlindungan lingkungan, hingga pemberdayaan kelompok rentan. Seluruh program dirancang inklusif, melibatkan tokoh masyarakat, perangkat desa, pemuda, dan perempuan dalam setiap tahapan kegiatan.

Halmahera Utara, 30 Juni 2025 — Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Erasmus J. Papilaya,...